Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Anak dan Kemiskinan — Ketika Cinta Tak Cukup

📝 Anak dan Kemiskinan — Ketika Cinta Tak Cukup 🖊️ Oleh: Vitto Sampouw ~ with ChatGPT (OpenAI), 2025 🎒 Anak itu tanggung jawab, bukan pelarian. Banyak orang miskin di negeri ini percaya bahwa anak itu “rejeki” — tapi gak sadar bahwa membesarkan anak tanpa kemampuan adalah meninggalkannya di tengah medan perang, tanpa senjata. Aku tahu banyak orang baik yang lahir dari keluarga miskin. Tapi juga terlalu banyak anak-anak yang: Putus sekolah karena orang tua tak sanggup Jadi buruh di usia belia karena dapur harus tetap ngebul Dipaksa ikut “jual suara” dalam pemilu karena orang tua butuh beras 📉 Lingkaran Setan yang Tak Pernah Putus Miskin → Punya anak → Anak tumbuh tanpa pendidikan → Ikut sistem rusak → Miskin lagi → dan berulang... Sementara itu, negara sibuk bicara “bonus demografi” tanpa memikirkan bagaimana kualitas hidup anak-anak yang terlahir dalam sistem yang timpang ini. 🔥 Berani Menunda Itu Bentuk Perlawanan Menunda punya anak bukan berarti gak bersyukur. Itu ...

"Suara yang Tertukar Beras"

Gambar
"Suara yang Tertukar Beras" Oleh : Vitto Sampouw Aku gak pernah paham politik. Yang aku tahu cuma satu: perutku lapar. Hari itu, kampung kami rame. Motor-motor masuk lorong, bawa kaos, spanduk, dan... beras. Sekantong plastik isi dua kilo, merek murah. Tapi bagiku, yang udah tiga hari cuma makan nasi sisa dan garam, itu kayak emas. Orang itu dateng ke rumah sambil senyum. "Bu, ini sedikit bantuan dari Pak A. Kalau boleh, nanti coblos nomor dia ya..." Ibuku ngangguk. Aku cuma diam, tapi mataku gak lepas dari kantong beras itu. Malamnya aku denger ibu bisik-bisik sama tetangga. "Yah, daripada nggak makan, ya udah... nyoblos dia aja, kita bukan siapa-siapa juga." Aku cuma bisa duduk di tikar bolong, nunduk. Gak ada listrik malam itu, cuma nyala lilin dan suara jangkrik. Pemilu pun tiba. Aku ikut ibu ke TPS. Masuk bilik, tanganku gemetar. Kertas suara kebuka. Wajah-wajah orang asing tersenyum palsu di situ. Aku cari nomor yang ibu bilang — Pak A. Cen...

Between Two Cities (English Version)

Gambar
Title: Between Two Cities (English Version) By: Vitto Andrew Sampouw Chapter 1 — A Familiar Face, a Different Heart Jakarta’s always loud. Always hot. Always alive. But somehow that week, it felt calmer. Maybe it was me who’d changed. I had just flown in from abroad — took a break from college. It wasn’t a planned vacation, more like… a quiet escape. I was supposed to head to Bandung in a few days for a family trip, but I stayed in Jakarta first. Just to breathe. My girlfriend was still in Singapore. We were in a long-distance relationship — both of us studying overseas. It wasn’t easy, but we were solid. Our families knew. We made it work. Then, something unexpected happened. I ran into someone I hadn’t seen in years — my first love . She hadn’t changed much. Still the same laugh, the same calm voice. We caught up for a bit — nothing deep, just light small talk. At one point, I asked, “Are you still close with that guy you used to like?” She smiled. “We’re just friends now.” And th...

Antara Dua Kota

Gambar
Antara Dua Kota  Oleh: Vitto Andrew Sampouw Bab 1 — Pertemuan Lama di Tengah Jarak Jakarta. Kota yang padat, panas, dan ramai — tapi entah kenapa, hari itu terasa lebih ringan. Aku baru tiba dari luar negeri. Kuliahku masih berjalan, tapi aku ambil waktu untuk libur. Butuh istirahat. Butuh pulang. Liburan ini rencananya untuk keluarga besar, kumpul di Bandung. Tapi sebelum ke sana, aku sempatkan tinggal di Jakarta beberapa hari. Pacarku waktu itu masih di Singapura. Kami LDR. Sama-sama kuliah di luar negeri. Hubungan kami cukup kuat — keluarga kami bahkan tahu kami pacaran. Dan meskipun jarak itu gak mudah, kami belajar untuk bertahan. Jakarta memberiku waktu untuk diam sebentar. Dan di sela-sela itu, aku gak sengaja ketemu seseorang. First love-ku. Orang yang dulu sempat mengisi ruang kecil di hatiku saat remaja. Kami sempat dekat dulu, tapi waktu berjalan, dan hidup membawa kami ke arah yang berbeda. Ketika ketemu lagi, rasanya... aneh tapi hangat. Seperti membuka album foto lama...